bocah terminal telanjang dada
petantang-petenteng dengan gagah
mukanya kusam dibalut debu
rambutnya pirang diserang matahari
siang menyemir, jual koran, dan asongan
apa saja dilakukan asal dapat makan
malam berkumpul ditemaram lampu jalan
duduk jongkok ditemani fantasi kalengan
tak hirau akan masa depan
luput dari perhatian orang-orang tersayang
besar kelak jadi profesional jalanan
menunggu kasih pemerintah tak pernah datang, tak kan pernah datang
hanya prihatin dan marah melihat generasi dan kaleng-kalengnya
hanya prihatin dan sedih dengan orang terkasih dan tersayang melemahkan niatnya.
petantang-petenteng dengan gagah
mukanya kusam dibalut debu
rambutnya pirang diserang matahari
siang menyemir, jual koran, dan asongan
apa saja dilakukan asal dapat makan
malam berkumpul ditemaram lampu jalan
duduk jongkok ditemani fantasi kalengan
tak hirau akan masa depan
luput dari perhatian orang-orang tersayang
besar kelak jadi profesional jalanan
menunggu kasih pemerintah tak pernah datang, tak kan pernah datang
hanya prihatin dan marah melihat generasi dan kaleng-kalengnya
hanya prihatin dan sedih dengan orang terkasih dan tersayang melemahkan niatnya.
0 komentar:
Posting Komentar