Cuma title - Hanya title

.: referensi yang menembus berbagai kalangan :.

Doa - Usaha - Ilmu - Taqwa

.: berdoa pada ketinggian, diam buram dengan keyakinan :.

Teman - Hati - Klasik

.: memory tumpul sahabat, tajam berkarat :.

Asal Shot

.: even document, from FOH to Stage :.

Aktifitas Pinggiran

.: ceritakan dengan gambar :.

Minggu, 16 Juni 2013

mahasiswa belakang













Bercampur etnik budaya serta ragam persepsi
Dalam status inteleksi yang sudah diujung
Berfilsasat mendeskripsikan hakikat
Menjadi kelompok diskriminatif yang kreatif

Tergabung dalam bendera yang sama
Memaksa diri untuk mandiri
Agar kelak terbiasa didunia sebenarnya
Sesekali terkesan tak berguna

Soal organisasi, akademik, persahabatan, asmara, keluarga
Dikupas hangat dengan kopi dan air khas
Serta menu spesial samabal dan lauknya presiden kedua
Dengan bahasa tanpa intonasi dan mimik tubuh

Beragam sifat kesal, malas, atraktif, kelakar, cerdas
Tapi tetap punya punya tuhan
Dan akhirnya ini menjadi catatan dalam memory masing-masing
Menjadi kenagan dalam harap. Terimakasih.


Minggu, 02 Juni 2013

bersama kalian (file lamo)

tertawa dan berkarya bersama kalian
membuatku merasa terhormat
saling mengisi dalam kekurangan
berusaha mandiri sebagai simulasi

tak hentinya belajar dan berkembang
menggali pengetahuan dengan cara ekstrim
sesekali kita bercanda dan berfikir diruang hampa
malah cukup sering kita berada diruang hampa

kita muda penuh semangat sedikit malas
menjadi kiblat disetiap zona
menjadi pembangkang yang cerdas
mencari damai dihutan dan jalan kota

tetaplah liar dan bergerak kawan
kita ada dalam masa kepunahan
letakkan tanggung jawab itu dipundak
jangan pernah berharap malaikat dari neraka
mari bertindak.. buatlah gejolak..

resapi dosa dikala muncul surya

gemanya menyelinap masuk perlahan
pada sudut jiwa yang goyah
suhunya dingin tanpa angin
resapi dosa dikala muncul surya

tapi mata enggan terpejam
teringat catatan pada buku buram
koalisi hati dan otak tak singkron lagi
pandangan layu tanpa pondasi

berharap bidadari untuk singgah
jadikan akal seperti semula
nyatanya ia hanya bermain
senyum melambai mungkin menjauh

ini harus ada solusi
bergerak pasti dengan berani
berusaha keluar tak hirau lelah
dekatkan diri pada ilahi

mari lemparkan semua kelam
pegang kembali buku-bukumu
silahkan tendang akal kotormu
gapai semua bentuk prestasi.
cukup.

doa ditepi jurang

sampai detik ini saat-saat persiapan
aku masih menulis syair bodoh
harusnya disimpan dan kuselesaikan setelah waktunya datang
berharap pada jagad yang luas dan bisu

doa yang dilantunkan ditepi jurang
mungkin takkan didengar tuhan
berdiri menantang lemah pada kenyataan
dimana kawan kau dimana

dengan akal, logika dan pandangan
mencoba melawan predikat malas
hanya tegak pada tiang kecil
yang akarnya kutancapkan dalam (percuma)

disini aku tak percaya ikatan
emosional terjalin hanya pada puncak itu
pada burung-burung, tupai, semut dan binatang
yang tak diberi pikiran tetapi pejuang

kubenamkan marah pada gitar kayu
pada perempatan jalan raya kota
pada tiang-tiang lampu merah
dengan lagu dan nada seniman gila