Minggu, 02 Juni 2013

doa ditepi jurang

sampai detik ini saat-saat persiapan
aku masih menulis syair bodoh
harusnya disimpan dan kuselesaikan setelah waktunya datang
berharap pada jagad yang luas dan bisu

doa yang dilantunkan ditepi jurang
mungkin takkan didengar tuhan
berdiri menantang lemah pada kenyataan
dimana kawan kau dimana

dengan akal, logika dan pandangan
mencoba melawan predikat malas
hanya tegak pada tiang kecil
yang akarnya kutancapkan dalam (percuma)

disini aku tak percaya ikatan
emosional terjalin hanya pada puncak itu
pada burung-burung, tupai, semut dan binatang
yang tak diberi pikiran tetapi pejuang

kubenamkan marah pada gitar kayu
pada perempatan jalan raya kota
pada tiang-tiang lampu merah
dengan lagu dan nada seniman gila


0 komentar:

Posting Komentar